Seiring berjalanya waktu, banyak persilangan-persilangan dari dari tetua serama itu menelurkan serama berbobot 300 gram dengan tinggi 18 cm. Salah satu penyilang yang mendapatkan serama baru itu adalah The Leong Toh alias Mr. Chooi di penang malaysia. Oleh Mr. Chooi serama berbobot 300 gram atau setara 3 butir apel itu dipanggil sebagai serama super A.
Sebenarnya serama super A merupakan generasi ketiga fari penyilangan Mr. Chooi. Perbedaan antar genersi serama itu lebih menekankan kepada perubahan ukuran dan bobot tubuh. Serama super A berbobot 60 gram lebih ringan daripada generasi kedua, serama A 360 gram dan tinggi 18 cm. Generasi pertama yang disebut serama kapan alias B berbobot 500 gram dengan tinggi 25-30 cm.
Serama pertama kali muncul di publik pada kontes ayam hias dibatu pahat pada 1990-an. Disana penampilan serama yang elegan dan mini itu langsung menyedot perhatian komunitas pecinta ayam hias setempat. Hobiis ayam hias menyebut serama sebagai ayam unik karena dibalik tubuhnya yang kecil, tersimpan penampilan yahud.
Serama menjadi unik lantaran diantara sayap yang menjuntai menyentuh tanah tersembul dada yang menonjol keluar. Sosoknya kian elegan dengan sepassang ekor lawi alias pedang yang tegak lurus menjulang dan kepala sedikit tertekuk ke belakang. Ke istimewaan itu pula yang pada akhirnya menggiring popularitas serama menuju ke puncak kejayaan.
Setiap generasi serama yang di ciptakan belakangan diarahkan agar ukuran dan bobotnya semakin kecil. Hingga kini serama super A diakui sebagai serama terkecil didunia. Jantanya berbobot 300 gram dan tinggi 18 cm. Betina bisa lebih rendah lagi, bobot 280-300 gram dengan tinggi serupa. Bandingkan ayam katai jepang yang bobotnya dua kali lipat lebih besar, mencapai 625-740 gram dan tinggi 30-35 cm.
Sebenarnya serama super A merupakan generasi ketiga fari penyilangan Mr. Chooi. Perbedaan antar genersi serama itu lebih menekankan kepada perubahan ukuran dan bobot tubuh. Serama super A berbobot 60 gram lebih ringan daripada generasi kedua, serama A 360 gram dan tinggi 18 cm. Generasi pertama yang disebut serama kapan alias B berbobot 500 gram dengan tinggi 25-30 cm.
Serama pertama kali muncul di publik pada kontes ayam hias dibatu pahat pada 1990-an. Disana penampilan serama yang elegan dan mini itu langsung menyedot perhatian komunitas pecinta ayam hias setempat. Hobiis ayam hias menyebut serama sebagai ayam unik karena dibalik tubuhnya yang kecil, tersimpan penampilan yahud.
Serama menjadi unik lantaran diantara sayap yang menjuntai menyentuh tanah tersembul dada yang menonjol keluar. Sosoknya kian elegan dengan sepassang ekor lawi alias pedang yang tegak lurus menjulang dan kepala sedikit tertekuk ke belakang. Ke istimewaan itu pula yang pada akhirnya menggiring popularitas serama menuju ke puncak kejayaan.
Setiap generasi serama yang di ciptakan belakangan diarahkan agar ukuran dan bobotnya semakin kecil. Hingga kini serama super A diakui sebagai serama terkecil didunia. Jantanya berbobot 300 gram dan tinggi 18 cm. Betina bisa lebih rendah lagi, bobot 280-300 gram dengan tinggi serupa. Bandingkan ayam katai jepang yang bobotnya dua kali lipat lebih besar, mencapai 625-740 gram dan tinggi 30-35 cm.