Serama muncul secara tidak sengaja. Pak wee, panggilan akrab wee yean een semula bereksperimen menyilangkan ayam kapan alias kakipanjang dengan ayam silkie pada tahun 1973. Kapan yang bertubuh ramping dengan bobot 750 gram, dada agak datar, serta ekor cenderung tegak lurus dikawinkan dengan ayam silkie yang bertubuh gempal dan berbobot lebih kecil, 600-650 gram.
Dari penyilangan itu diharapkan muncul kapan bertubuh kecil bak silkie. Harapan itu pupus karena persilangan itu malah menelurkan banyak silkie berkaki panjang. Selanjutnya setelah berulang-ulang menyilangkan kapan dan silkie, pada pertengahan 1980-an pak wee memperoleh ayam kapan kecil seperti silkie. Berikutnya kedatangan beberapa ekor katai jepang pada 1985 menggugah pak wee menyilangkanya dengan kapan kecil itu. katai jepang memiliki penampilan bagus. Dadanya lebar dan punggung sangat pendek mendekati huruf U.
Awalnya pak wee lebih mengutamakan corak warna beragam seperti putih, cokelat keemasan, merah dan kombinasi 2-3 warna selain ekor lawi, lurus menjulang seperti katai jepang. Maka dari itutak heran bila silangan pertama antara katai jepang dan kapan menelurkan katai jepang berkaki panjang. Bobotnya masih berkisar 650 gram/ekor.
Bobot ayam seperti itu masih dianggap pak wee terlalu berat. Untuk itu pada 1988 ia menyilangkan keturunan itu dengan katai jepang pilihan. Hasilnya pada 1990 pak wee mendapatkan ayam liliput berbobot 500 gram. Sosoknya pun ikut berubah. Kepala kecil dan sayap menggantung menjuntai kebawah. ayam itu terlihat ramping, berdada menonjol proporsional dan ekor lawi lurus panjang.
Kehadiran ayam baru pak wee itu menggegerkan penggemar ayam hias di Malaysia. Bahkan dua asosiasi unggas di amerika serikat (APA) dan (ABA) menobatkan serama sebagai the smallest bantam chicken alias ayam katai terkecil didunia.
Dari penyilangan itu diharapkan muncul kapan bertubuh kecil bak silkie. Harapan itu pupus karena persilangan itu malah menelurkan banyak silkie berkaki panjang. Selanjutnya setelah berulang-ulang menyilangkan kapan dan silkie, pada pertengahan 1980-an pak wee memperoleh ayam kapan kecil seperti silkie. Berikutnya kedatangan beberapa ekor katai jepang pada 1985 menggugah pak wee menyilangkanya dengan kapan kecil itu. katai jepang memiliki penampilan bagus. Dadanya lebar dan punggung sangat pendek mendekati huruf U.
Awalnya pak wee lebih mengutamakan corak warna beragam seperti putih, cokelat keemasan, merah dan kombinasi 2-3 warna selain ekor lawi, lurus menjulang seperti katai jepang. Maka dari itutak heran bila silangan pertama antara katai jepang dan kapan menelurkan katai jepang berkaki panjang. Bobotnya masih berkisar 650 gram/ekor.
Bobot ayam seperti itu masih dianggap pak wee terlalu berat. Untuk itu pada 1988 ia menyilangkan keturunan itu dengan katai jepang pilihan. Hasilnya pada 1990 pak wee mendapatkan ayam liliput berbobot 500 gram. Sosoknya pun ikut berubah. Kepala kecil dan sayap menggantung menjuntai kebawah. ayam itu terlihat ramping, berdada menonjol proporsional dan ekor lawi lurus panjang.
Kehadiran ayam baru pak wee itu menggegerkan penggemar ayam hias di Malaysia. Bahkan dua asosiasi unggas di amerika serikat (APA) dan (ABA) menobatkan serama sebagai the smallest bantam chicken alias ayam katai terkecil didunia.