Rabu, 10 Oktober 2012

Merawat dan Melatih Ayam Serama

SeramaAyamMungilNanEksotik
Ayam serama kini makin digemari para hobiis ayam hias. Bahkan, penggemar burung kicauan pun banyak yang ikut mencoba memelihara ayam serama. Penampilannya yang unik dan ukurannya yang mungil membuat jumlah penggemarnya semakin hari semakin bertambah. Selain sebagai binatang klangenan, ayam serama juga ditujukan untuk kontes yang biasa diselenggarakan di berbagai wilayah di Indonesia. Mereka juga memiliki komunitas penggemar ayam serama dengan nama beragam. 

Besarnya jumlah penggemar ayam serama menciptakan kebutuhan ayam serama yang besar pula. Karenanya, beberapa pemain besar serama mendatangkan indukan dari Malaysia untuk diternakkan di Indonesia. Tak pelak, bisnis ayam serama pun semakin hari semakin ramai, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah. Para breeder pun banyak mendapatkan pesanan anakan serama untuk dikirim ke berbagai daerah.

Ayam serama menjadi primadona unggas hias yang mendatangkan laba yang cukup menggiurkan. Saking ramainya pasar serama, jejaring sosial seperti facebook dan kaskus pun dijadikan media promosi dan ajang jual-beli ayam serama. Imbas positifnya, para breeder ayam serama pun mendapatkan pesanan yang jumlahnya makin meningkat.

Faktor yang menentukan harga jual ayam serama adalah ukuran badan dan bentuk tubuhnya. Semakin kecil ukuran tubuh dan bentuk badan terlihat proporsional, harga yang dibandrol akan sangat tinggi. Anda boleh percaya atau tidak, ayam serama yang berpenampilan bak atlet binaraga yang suka memamerkan busung dadanya bisa dibandrol dengan harga hingga puluhan juta rupiah. Harga ini akan terdongkrak jika ayam serama memiliki corak bulu yang terang. Lebih-lebih jika serama yang ditawarkan pernah menjuara berbagai ajang kontes ayam serama.

Umumnya, harga anakan ayam serama berumur sekitar tiga bulan dengan kualitas biasa sekitar Rp500.000—Rp1.000.000. Sementara itu,  harga ayam serama kualitas kontes bisa mencapai Rp2.000.000—Rp4.000.000. Lain lagi  dengan serama dewasa kualitas kontes bisa dibandrol dengan harga lima juta rupiah ke atas.

Anda masih penasaran dengan si ayam gagah nan mungil ini? Coba simak penjelasannya secara detil pada buku “Serama: Ayam Mungil Nan Eksotik” terbitan AgroMedia Pustaka. Buku ini ditulis oleh Ir. Agus Ruswinarno K.J. & Hadiiswa, yang akan berbagi informasi dan pengalamannya selama bergelut di dunia ayam serama.

Di dalam buku ini dijelaskan mulai dari pengenalan ayam serama, kandang ayam serama, memilih serama, perawatan harian, mempersiapkan ayam serama menjelang kontes, jenis dan kriteria penilaian kontes, beternak ayam serama, hingga penanggulangan penyakit ayam serama. Selain itu, dilengkapi pula dengan galeri berbagai jenis warna dan gaya ayam serama unggulan kualitas kontes.

Selasa, 09 Oktober 2012

Penyakit pada ayam serama

Ancaman penyakit pada ayam serama harus diwaspadai. Karena itu sebaiknya peternak Memahami betul gejala-gejal penyakit yang kerap menyerang unggas. Penyakit yang juga kerap menyerang ayam serama akibat kondisi kandang yang kurang bersih adalah sakit mata. Mata yang sakit biasanya bengkak. Pisahkan ayam lalu simpan di kandang karantina karena dikhawatirkan akan menular ke ayam lain. Untuk mengobatinya bisa gunakan obat tetes mata yang beredar dipasaran. 
 
Flu burung menjadi momok yang menakutkan bagi para peternak unggas. Itulah sebabnya para peternak melakukan berbagai upaya mencegah wabah itu menerjang sang klangenan. Flu biasanya rentan menyerang saat musim hujan. Ketika cuaca dingin dan kelembapan udara tinggi. Pad kondisi itu organisme penyebab penyakit leluasa berkembang biak. Gejala ayam yang terserang flu dapat dikenali dari jenggernya. Jika warna jengger berubah menjadi kebiruan dan ayam terlihat murung, maka sebaiknya pesahkan dari kandang dan tempatkan dikandang khusus karantina. Setelah itu berikan antibiotik dan obat flu untuk unggas yang tersedia dipasaran. 
 
Sebetulnya cara terbaik mencegah ialah saat mulai memelihara serama dengan memberi vaksinasi secara berkal dan suplemen yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh serama. Kandang yang tidak terjaga kebersihanya membuat serama rentan terkena cacingan. Gejala cacingan dapat dilihat dari nafsu makan yang berkurang. Ketika diberi makan, ayam yang terserang cacingan biasanya diam atau hanya sesekali mematuk pakan. Segera berikan obat anti cacing untuk unggas yang beredar di pasaran. Beberapa peternak di Malysia memberikan herbal anticacing yang terbuat dari serbuk biji pinang yang dicampur dengan bahan herbal lain. Obat itu dijual toko-toko penyedia sarana prodksi ternak disana. Obat diberikan hanya sekali. Bila kondisi ayam belum membaikdalam beberapa hari, obat diberikan kembali.
 
Seperti halnya manusia, menjaga keberssihan tubuh ayam serama sangatlah penting agar terhindarbdari serangan penyakit. Kaki serama yang pendek membuat sayap kerap menjuntai ke lantai kandang sehingga rentan kotor. Jika dibiarkan dapat merusak penampilan serama. Ujung bulu yang mestinya menyatu menjadi pecah-pecah. Kotoran yang menempel pada bulu juga bisa mengundang penyakit. Itulah sebabnya serama mesti rutin dimandikan.

Banyak cara yang dilakukan hobiis untuk memandikan serama. Teknik memandikan tergantung pada kondisi iklim dan temperatur. Hindari mandi berat ketika musim hujan. Pasalnya, dimusim hujan intensitas cahaya matahari rendah sehingga dikhawatirkan bulu sulit kering setelah dimandikan. Kondisi itu dapat menyebabkan serama kedinginan setelah dimandikan. Kondisi itu dapat menyebabkan serama kedinginan dan rentan terhadap penyakit seperti flu. Karena itu cukup lap bagian-bagian yang kotor dengan spons basah seperti bagian bawah dada dan sayap. Saat mengelap mesti hati-hati agar bulu tidak pecah. Ketika musim hujan serama cukup dimandikan setiap 2 pekan.

Saat musim panas ayam serama bisa dimandikan dengan menyemprotkan air memakai sprayer. Pemakaian sabun dimungkinkan bila ditemukan kutu yang suka bersembunyi dibalik bulu. Kutu salah satu ancaman bagi serama. Bila tidak dikendalikan dapat menyebabkan kulit ayam luka dan infeksi sehingga menimbulkan borok. Kutu juga bisa menyerang si pemilik dan menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Usai dimandikan ayam serama dijemur selama 1-2 jam dibawah sinar matahari pagi yakni pada pukul 8 atau sesudah diberi pakan pertama. Penjemuran juga memberikan kebebasan sementara bagi serama untuk bergerak.
 
 
Sumber:
http://www.seramamalang.com

Senin, 08 Oktober 2012

Pakan Ayam Serama

Pakan yang cukup menjadi kunci agar serama tumbuh dengan baik.
1. Konsentrat
contoh pakan pabrik yang kerap digunakan adalah Goldcoin 105. Pakan starter itu diberikan kepada anakkan serama umur 1 bulan. Setelah berumur lebih dari 1 bulan menggunakan pakan grower Goldcoin 107. Masing-masing pakan itu dikombinasikan dengan jagung halus dengn perbandingan 2:3. Pakan diberikan 2 kali sehari pukul 09.00 dan 19.00 .
2. Kombinasi pakan
Untuk anakan berumur 1 bulan : Voer 511, Tepung Jagung dan dedak dengan perbndingan 1:1:1. saat remaja  dan dewasa campuran pakan : Voer 511, jagung halus, dedak dan beras merah 1:1:2:1. untuk induknya perbandingan pakan ayam serama 1:1:1:1. Campuran pakan dicampur dengan sedikit air hingga terlihat basah sehingga ayam tidak pilih-pilih pakan dan juga membantu pencernaan.
3. Beras hijau
Beras hijau rendah karbohidrat dan kaya serat. Sehingga ayam serama merasa kenyang, tapi tidak mengakibatkan kegemukkan.
4. Pepaya
Pepaya berperan melancarkan pencernaan. Usus serama yang pendek membuat ayam rentan sembelit jika makanan menumpuk di saluran pencernaan. Karena itu diperlukan makanan tambahan yang melancarkan pencernaan. Pepaya juga laya vitamin c yang berperan meningkatkan kekebalan tubuh ayam serama
5. Daun bambu
Daun bambu dapat meningkatkan kekebalan tubuh ayam serama. Dalam pengobatan cina, daun bambu memang kerap digunakan sebagai obat.
6. Minyak ikan
Minyak hasil ekstrak lemak ikan dipercaya dapat mengkilapkan bulu ayam serama, karena mengandung vitamin E tinggi dan dapat merangsang nafsu makan ayam serama.

Kamis, 04 Oktober 2012

Tim KAPASS Juarai Kontes Ayam Serama

Komunitas Pelestari Ayam Serama Sumatera (KAPASS), berhasil menjuarai beberapa kelas pada Kontes Nasional "Pakuwon City Cup" di Surabaya, Minggu (03/6/2012). Peserta yang ikut perlombaan, berasal dari seluruh wilayah di Indonesia dan dari Pulau Sumatera diwakili Palembang, Lampung dan Pekanbaru

Dari Kota Palembang, tim KAPASS menurunkan 12 ekor ayam diwakili pemiliknya yakni Arifin Februarius, Romzy Anthoni, Martha Rachmadi dan Bernie Baladewa. Ada 13 kelas yang dilombakan pada acara tahunan yang diselenggarakan PT Pakuwon Group Real Estate bekerja sama dengan Persatuan Serama Indonesia Surabaya dan satu-satunya kontes ayam serama yang disponsori perusahaan besar.


Tim KAPASS sendiri, berhasil meraih Juara 1 pada kelas Jantan Dewasa Tanpa Lawi dengan nama ayam Tomcat yang dimiliki Arifin Februarius. Lalu Juara 1 pada kelas Remaja Betina dengan nama ayam Selendang Mayang, pemilik Arifin Februarius.

Selanjutnya, Tim KAPAS juga berhasil meraih Juara 1 pada kelas Anakan A dengan nama ayam Dee Zinda yang dimiliki Romzy Anthoni. Lalu Juara 1 pada special kelas Raja Kebas dengan nama ayam Dewa Emas yang dimiliki Bernie Baladewa.

Kemudian peringkat 5 jantan tanpa lawi dengan nama ayam Setan Merah, milik Arifin Februarius. Lalu, peringkat 7 betina dewasa, nama ayam Putri Palembang, mili Bernie Baladewa.

Sedangkan di Best Of The Best (BOTB) dari kelas Jantan Dewasa A, Tim KAPASS berhasil meraih juara 2 dengan nama ayam Tomcat, milik Arifin KAPASS Palembang.


Senin, 01 Oktober 2012

Hasilkan Rp 20 Juta Tiap Bulan dari Ternak Ayam Serama

Berawal dari hobi memelihara ayam serama, Akmal Pasya (28), PNS PU Bina Marga Provinsi Sumsel, menghasilkan pendapatan menggiurkan. Ia mengaku satu bulannya bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 20 juta. 

"Pendapatan dari beternak ayam serama ini mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta dari penjualan ayam anakan, remaja, dan indukan," ujarnya kepada Tribun. Namun, menurutnya, harga tersebut dapat berubah, tergantung kualitas ayam serama yang dijual. 

Saat ini, dari pendapatannya tersebut, sebagian hasilnya ditabung. Sedangkan sebagian lainnya ia belikan ayam serama impor untuk dijadikan indukan. 

Akmal menceritakan, awalnya ia kesulitan memelihara ayam serama karena telur yang tidak menetas dan beberapa induk yang mati. Seiring waktu, sejak ia beternak dari tahun 2007, ia sudah tahu bagaimana cara beternak ayam serama yang merupakan jenis ayam terkecil di dunia. 

Kecintaannya pada ayam serama merupakan ketidaksengajaan saat menjelajah dunia maya. Ia mencari ayam hias melalui alat pencari otomatis, yakni Google. Kemudian, menemukan situs web ayam serama yang membuatnya jatuh cinta hingga saat ini. "Ayam serama itu sangat unik, bentuknya kecil dengan dada yang membusung seperti seorang prajurit dan inilah yang membuat saya menyenanginya," jelasnya. 

Sedangkan Didie (30), karyawan Bank Pundi Baturaja, menuturkan, ia sudah tiga tahun hobi memelihara ayam serama. Ia beralasan, tingkah laku ayam serama yang lucu dan bentuknya yang unik dapat mengurangi stres. "Ayam serama ini memang lain dari ayam lain. Karena bagi saya ayam ini membawa hoki yang luar biasa," ujarnya pada Tribun

Selain itu, menurutnya, karena ayam tersebut, ia bisa memiliki banyak teman dari berbagai kota sehingga ia memiliki banyak relasi dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Pendapatan dari memelihara ayam ini, menurut Didie, cukup besar. Sebab, anak ayamnya saja yang berumur tiga minggu senilai tablet Galaxy Tab.  "Nah bukankah itu sebagian dari hoki atau rezeki," ujarnya. Namun, untuk saat ini, Didie mengaku hanya sebatas hobi memelihara ayam serama, tidak dijadikan bisnis ternak.
Menurut Didie, memelihara ayam serama tidaklah susah, sama seperti memelihara ayam kampung. Namun, perlu perawatan ekstra, yakni dari kebersihan kandang sampai pakan yang diberikan. Selain itu, saat musim hujan, ayam harus ekstra dirawat karena rawan terkena penyakit. (Iswahyudi)
Sumber :